SUKA! SUKA? SUKA-SUKA

Sebelumnya sorry banget buat para fans orang yang aku sebutin karena menyinggung ataupun dijelekkan..SORRY BANGET!

Idola? Seberapa pentingkah?

siluet

Aku gak tahu kenapa ingin banget buat KARYA TULIS ANEH ini.

Apa ada pecinta K-Pop?

Sumpah demi apa, aku denger kata K-Pop, yang pertama kali terpikirkan waktu aku berada dalam posisi orang awam adalah sekumpulan cowok Korea berwajah ‘homo’ yang bernyanyi dan menari…

Padalah K-Pop itu bukan hanya itu aja.

Aku tahu para pecinta K-Pop takkan mau dengar idolanya dibilang homo..SO SORRY.

Oke, pertama aku mau cerita tentang orang-orang yang dulu pernah kujadikan idola.

Tahu SM*SH? Kumpulan cowok Indonesia yang muka-mukanya waktu aku lihat pertama kali kayak cowok Korea. Sebelumnya, waktu pertama kali muncul tuh boyband, aku tertawain tuh boyband, karena terkesan cowok yang ‘melambai’ apalagi waktu mereka bernyanyi dan menari bersama. Kemudian entah dengan jampi-jampi macam apa, gue berubah menjadi SMASHBLAST—WHAT!

Kok bisa sih?

Awalnya cuma iseng-iseng berselanjar di mbah Google all about SM*SH, dan lama-lama-lama kemudian baru aku sadari kalau aku diam-diam telah menjadi fans SM*SH. Dan setelah dipikir-pikir aku selalu berusaha terus lihat mereka yang baru boming-bomingnya.

Seiring berjalannya waktu, bermunculanlah para boyband dan girlband dadakan, di saat itulah masa kejayaan boyband di Indonesia muncul kembali. Waktu terus berjalan, pada akhirnya masa boyband dan girlband berlalu begitu saja. Begitu pula dengan perasaan sukaku pada boyband SM*SH juga berlalu begitu saja. Bagai angin lewat..

Hampir bersamaan dengan masa boy and girlband di Indonesia. Munculah idola baru jebolan Youtube, cowok asal Kanada dengan lagu maha dahsyat yang mampu merenggut jutaan hati para gadis di dunia, ya, tentu saja…TE-TERREEETT-TEEE-RRETTT…JUSSSSTTTTINN BIIIIIEBBERRRRR!

Oke, Justin Bieber, sebenarnya aku tidak begitu suka, aku hanya suka pada lagu-lagu dia. Yahhh, menurutku enak buat didenger…Jadi, aku simpulkan bahwa aku pernah sempet suka dengan penyanyi ini.

Dan ada satu yang ketinggalan, One Direction..Wauuuuww, pertama kali aku tahu nih boyband (bisa dibilang begitu meski mereka tidak menari) member yang pertama gue suka adalah Zyan Malik..Oh my God..suka bingittzzz..Tapi, mengapa oh mengapa sekarang Zyan seperti itu..ah..berubah menjadi ‘gondes’. Dan pada akhirnya keluar dari One Direction. Ah, kecewa.

Tapi, sama seperti yang lain rasa suka, berlalu begitu saja. Hanya sebentar sekali, aku pertama kali suka 1D kelas 9 terus lama-kelamaan .. karena dihantam oleh berbagai pelajaran untuk mempersiapkan ujian maha dahsyat di Indonesia yaitu Ujian Nasional, perasaan suka terhadap One Direction-pun berlalu.

Nah, itu adalah mantan-mantan idola aku. Sekarang aku bukan lagi salah satu fans dari SM*SH ataupun Justin. Sekarang aku lebih suka menertawakan mereka yang pernah aku suka. Misal, jika ada yang lagi iseng nyanyi lagu mereka, aku cuma tertawa mengingat kenapa aku bisa menyukai dan mengidolakan mereka dulu ?

Kalau 1D, sih enggak karena mereka menurutku..em, gimana ya? Ya, tidak seperti SM*SH dan Justin-lah..

Beralih dari itu semua..So kenapa ada kata ‘K-Pop’ di awal artikel ini? Dan kenapa harus K-Pop ?

Boyband Korea? WHAT?

Boy?.. Ha?.. Band?..Ha?..Korea?

Cowok muka homo yang suka nari dan nyanyi itu? Kenapa harus membicarakan mereka? Ha? Sebenarnya ada apa?

Itu tadi terlalu berlebihan tapi.. ah sudahlah..

Sebenarnya aku gak pernah terpengaruh banyak soal K-Pop. Meskipun di SMP-ku dulu SMP N 16 Yogyakarta yang tercinta, banyak diangkatanku yang suka sama Kei to the Peh to the Ou to the Pe alias K-POP.

Setelah lulus SMP aku beralih ke SMA N 7 Yogyakarta, menurutku sebenarnya banyak para pemuja K-Pop di sekolahku sekarang ini. Tapi, aku gak tahu banyak.

Di kelasku, kelas X8 yang mantan jurusan IPS saat kurikulum 2013 diberlakukan di SMA 7, awalnya hanya 2 orang K-Pop, mereka adalah Isma dan Dara. Kemudian entah dengan menyan atau santet apa, temanku Sellyn berubah menjadi seorang pecinta K-Pop kilat, dengan belajar bahasa Korea kayak disamber gledek—cepet banget. Ya, terbentuklah ‘GENG ANYONG’ yang tidak sengaja tercetus dari bibir Acha, karena memperhatikan mereka bertiga yang kelewat heboh ketika membicarakan all about K-Pop. Geng Anyong ini pecinta K-Pop, terkhusus pada salah satu boyband Korea yaitu..EXO.

Terus ada apa denganku? Kenapa?

Aku seorang pecinta K-Pop? APA? HA? —kaget setengah dewa.

Baca selebihnya »

Peradaban Yunani Kuno

Download PowerPoint Peradaban Yunani Kuno
Klik aja tulisan di atas untuk download..
PowerPoint itu dibuat oleh temen-temenku di SMA Negeri 7 Yogyakarta (Sekar, Dara, dan Dian)

Isi PowerPoint-nya, yaitu :

1. Letak Geografis

Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa. Sebagian besar kepulauan di laut aegea dan laut ionia.
Batas-batas :
🙂 Di sebelah Utara      : berbatas dengan Albania,Yugoslavia,Bulgaria,dan Turki di Daratan Eropa.
🙂 Di sebelah Timur      : di kelilingi oleh Laut Aegea
🙂 Di sebelah Selatan   : berbatas dengan Timur Tengah
🙂 Di Sebelah Barat      : berbatas dengan Laut Ionia
Tanah yang bergunung-gunung dan tidak subur, menyebabkan banyak orang Yunani yang pindah ke daerah lain yang subur seperti Mesir, Palestina, Turki.

2. Penduduk

Bangsa Yunani merupakan percampuran darah antara pendatang dari Laut Kaspia dan penduduk asli. Bangsa pendatang tersebut dikenal dengan nama Hellas. Hellas terdiri dari bangsa Doria, Achaea, Aeolia dan Ionia.
Setelah mereka lama menetap, berdirilah berbagai polis (kota). Negeri pertama yang berkembang adalah Mycenae.

3. Peninggalan kota Mycenae :

Baca selebihnya »

Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hoang-Ho)

Download Peradaban Lembah Sungai Kuning
Klik aja tulisan di atas untuk download PowerPoint-nya.

Isi PowerPoint-nya ada :
1. Letak Geografis
2. Pertanian
3. Aksara dan Bahasa
4. Pemerintahan
5. Filsafat
6. Kepercayaan
7. Kebudayaan
8. Peninggalan

Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He).
Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya.

PowerPoint ini dibuat oleh temen-temenku (Aqila, Dewi, Ida, dan Ella)..

ADA MAKSUD TERTENTU

Mau bagi-bagi cerpen yang aku buat aja..Em, kalau udah dibaca mohon kritik dan saran ya..Btw, kalau mau punya cerpen ini daripada COPAS mendingan DOWNLOAD aja..klik tulisan di bawah ini..
Cerpen-Ada Maksud Tertentu

ADA MAKSUD TERTENTU
(Karya : Oniek Mutiara C)

Di salah satu liburan yang awalnya menyenangkan. Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang nenek yang tinggal sendirian di rumahnya. Eit, dia bukan nenek sihir loh, dia adalah nenekku, nenek-nenek yang suka tinggal sendirian di rumahnya. Nenek cantik ini memiliki rambut putih panjang yang selalu ia ikat, dan hingga akhir hayatnya tetap memiliki gigi kuat yang masih utuh di usianya yang ke 83. Oke, sebenarnya yang tadi tidak begitu penting, karena ini bukan cerita tentang nenekku, tetapi ini cerita antara aku dan salah satu budheku.

Saat itu dunia masih begitu indah menjelang sore hari, tetapi semua itu berubah ketika negara api menyerang—loh kok avatar—maksudnya ketika seorang perempuan bertubuh gempal yang disebut budhe, datang bersama dengan anak tercintanya. Untung saja, masa kedamaian masih berlangsung hingga tidur di malam hari.

Keesokan harinya, di saat subuh. “OONIIIEKKKK! Anak gadis, jam segini belum bangun? Masak air, cepet!” oke, itu bukan masalah besar. Aku segera menuju tungku, tanpa disuruh dua kali. Aku langsung mengambil ketel lalu mengisinya, mengambil kayu bakar dan menyalakannya, kemudian meletakkan ketel itu ke atas tungku—di rumah nenekku kalau masak air memakai tungku. Tugas kedua, menyapu halaman belakang. Astaga, halaman belakang itu cukup luas plus lama tidak disapu. Pagi yang melelahkan, tenagaku habis waktu menyapu—yang kusapu adalah daun jati. Tugas ketiga, menjemur pakaian—tidak terlalu sulit. Tugas di pagi hari selesai.

Setelah sarapan, aku memutuskan pergi ke gereja kristen bersama temanku, letaknya tidak begitu jauh dari rumah. Ini adalah niatan untuk melarikan diri sebelum aku disuruh lagi oleh budhe. Di halaman gereja kecil itu, terdapat permainan anak-anak. Kami bermain di sana seperti remaja yang MKKB—masa kecil kurang bahagia. Ada jungkat-jungkit, seluncuran, ayunan, dan lainnya. Ini menyenangkan. Tiadalah suara nyaring dengan nada menyuruh yang kudengar. Dunia benar-benar damai.

Ternyata, berlama-lama di tempat ini dapat membosankan juga, ditambah dengan perut yang kosong. Kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Seperti dugaanku, aku mendengar suara itu lagi. Aku berusaha dengan tulus mengerjakan semua yang ia suruh. Aku anggap itu, selayaknya tugas wanita pada umumnya.

Hari berikutnya, aku memutuskan untuk bangun lebih pagi. Aku berniat untuk melakukan tugas yang biasa dikerjakan di pagi hari tanpa ia suruh. Ia datang ke dapur ketika aku sedang menuangkan air ke termos. Sedikit terbesit rasa bangga dibenakku saat itu—HAHAHAH, aku bangun lebih awal darimu. Tugas yang lain juga aku lakukan tanpa ia suruh. Agak melelahkan memang, butuh tenaga ekstra karena aku berusaha mengerjakan tugas yang lain juga.

Sebenarnya aku tidak membencinya, aku hanya kesal padanya. Saat itu, aku dan dia berada di dapur rumah. Aku sedang membersihkan sesuatu—aku lupa sesuatu itu. Lalu aku mengobrol dengan dia seperti obrolan biasa, sampai ia seperti merendahkan keluargaku dalam pembicaraan itu. Aku tahu, keluargaku bukan orang kaya, dan tidak sekaya dia. Tetapi, itu bukan hak dia untuk melakukan itu. Aku mulai tidak suka padanya sejak saat itu.

Di hari berikutnya, aku, mamaku, budhe, dan anaknya pergi berbelanja ke pasar. Lokasi pasar dari kampungku cukup jauh sehingga kami mengendarai motor untuk sampai di sana. Suasana pasar di sana selalu ramai di pagi hari. Setibanya di pasar, kami mencari warung makan dahulu untuk sarapan. Sesudah sarapan kami berkeliling mencari bahan-bahan apa saja yang diperlukan. Setelah selesai berbelanja, kami segera keluar pasar. Ketika kami keluar, terdengar suara drum band dari sebuah sekolah dasar yang berada di depan pasar. Kami penasaran, lalu mendekati sumber suara itu berasal. Orang-orang juga banyak yang melihat aksi mereka. Wahhh, hiburan gratis di pagi hari. Lagu yang dimainkan mereka bukan hanya lagu wajib nasional tetapi juga ada lagu dangdutnya juga—keren. Anaknya budhe iseng merekam aksi mereka dengan handphonenya. O,ya, sebelum itu budheku membelikan aku beng-beng sekerdus—manteb abiiissss—tahu aja aku suka beng-beng. Saat di sana entah mengapa aku tidak malas menanggapi omongan budhe—tumben.
Masih sama kegiatan yang aku lakukan di desa nenek cantikku. Ya yang jelas adalah percobaan melarikan diri. Kali ini percobaan melarikan diriku adalah aku bersama Kiki keliling kampung sebelah—menjauh sejauh jauhnya dari budhe. Saat kami berjalan-jalan dan bersilaturahmi dengan orang-orang yang kami temui di jalan, budhe sms aku kalau ia ingin membeli sesuatu—masih aja bisa merusak acara orang. Setelah kami membeli dan memberikan apa yang diminta budhe, kami melanjutkan jalan-jalan kami. Kami bertemu salah satu teman mamaku, ia pemilik pabrik tahu di sebelah rumahnya. Kami diajak untuk melihat cara pembuatan tahu di tempat itu. Udara di pabrik sederhana itu cukup panas—sudah kayak sauna dengan aroma tahu. Selesai melihat pembuatan tahu, kami diberi beberapa tahu bulat gratis—mantebnya.

Malam harinya, keluarga besarku berkumpul. Aku berada di luar saat itu, aku bersama papa, Mas Bayu, dan Mbak Anis. Seperti biasa, kalau aku bertemu Mas Bayu yang dibicarakan terlebih dahulu adalah nilai sekolah. Ya, kami terbiasa pamer-pamer nilai. Sayangnya aku masih kalah koma waktu lulus SMP—sedih. Lihat saja, aku akan balas dendam, aku akan lebih baik dari sebelumnya, HAHAHAHAHAHAHAH—tertawa jahat. Aku paling seneng kalau udah ketemu Mas Bayu dan Mbak Anis karena ada aja yang diobrolin. Bahkan topik pembicara kami sampai masalah politik dan negara —wessehhh sok abiisss.

Hah, setelah beberapa hari liburan ini, sebenarnya masih ada kegiatan lain yang kulakukan dan sebagian besar tentang petualangan di hutan (lebih tepatnya tersesat) dan membuat suatu kerajinan. Tapi, itu tidak ada hubungannya tentang cerpen ini, jadi tidak aku ceritakan dan bingung menceritakannya bagaimana—kehabisan kata-kata bro. Di hari terakhir liburan di desa ini, aku sakit—mungkin kecapekan. Plus paginya, aku dengar budheku menyalakan lagu mandarin dengan volume besar kemudian ikutan nyanyi, suaranya emmm—kayak tikus nahan kentut dua tahun. Aku tidak tahan, benar-benar menyiksa telinga. Dengan keadaan sakit seperti ini tidaklah mungkin aku disuruh-suruh. Jadi, bisa dikatakan aku bebas tugas—YEY!

Kami pulang kira-kira jam 12 siang. Setelah berpamitan pada nenek cantik, budhe, dan saudara yang lain serta para tetangga, kami pulang ke Yogyakarta. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam dengan menaiki bus. Aku lelah, selama diperjalanan aku tertidur.

Setibanya di rumah, mama memberiku ‘sesuatu’ katanya itu adalah pemberian budhe. Katanya mama, budhe punya pesan untuk aku kalau aku tuh harus rajin belajar, sekolah yang tinggi, dan tetap melakukan pekerjaan rumah—jangan malas. Soalnya seberapa tinggi jabatan kita nanti—presiden kek, mentri kek, PNS kek, direktur kek, sekertaris kek, pengusaha kek atau kakek-kakek kek. Seorang perempuan pasti tetap melakukan tugasnya seperti masak, mencuci, menyapu, dan membereskan rumah—sudah kodratnya perempuan. Tidak begitu penting seberapa berharga ‘sesuatu’ yang diberikan budhe dan seberapa banyak ia memberiku beng-beng, intinya budhe sayang sama Oniek dan ingin melihat Oniek berhasil.

Emm, aku merasa aneh dan merasa itu agak berlebihan alias alay tapi yaa sebenarnya ya benar. Oke, aku akan berusaha lebih rajin dari sebelumnya dan menunjukkan ke budhe kalau aku bisa berhasil. Tidak perlu muluk-muluk menunjukkan ke budhe deh yang penting menunjukkan ke diri sendiri kalau aku berhasil toh akhirnya budhe juga bakal tahu.

Peradaban Sungai Shindu atau Indus

Teman-teman..

Aku mau bagi-bagi ilmu lagi nih..

Kali ini pelajaran Sejarah tentang Peradaban Sungai Shindu..

Apa kalian ingin mengetahui :

1. Peta konsep dari Peradaban sunagi Indus

2. Garis besar tentang peradaban tersebut

3. Pusat peradabannya yang ada di kota Mohenjo-daro dan Harappa

4. Garis besar tentang kedua kota tadi

5. Tata kota

6. Sanitasi (kesehatan)

7. Sistem Pertanian dan Pengairan

8. Teknologi

9. Perekonomian

10. Pemerintahan-yang bener theokrasi ya..

11. Kepercayaan

12. Peninngalan kebudayaan yang berupa arsitektur, perhiasan, mainan anak-anak, dan cap/stempel

Mau tahu semua informasi semua itu..Klik aja tulisan di bawah

PERADABAN SUNGAI INDUS (3,7,8,19)

Jadi, gampang kan..Plus gambar lagi.. 🙂

File Power Point itu dibuat oleh aku (Oniek) dan teman-temanku (Yoga, Faris, Isma)..dari SMA N 7 Yk.

Em, dan itu diolah dari berbagai sumber, sumbernya belum dituliskan..Tapi kalian bisa tanya sama aku untuk memastikan kualitas file tersebut. Saat penilaian presentasi tersebut, kami mendapat nilai 9 dari ibu Endang. Meski kurang sempurna, mohon bisa disempurnakan..

Dah, senang berbagi ilmu dengan anda.. 🙂 🙂 🙂

Peradaban Lembah Sungai Mekong

Mau bagi-bagi ilmu aja nih..

Pelajaran Sejarah…Peradaban di Sungai Mekong…Vietnam..

Mau tahu tentang..

1. Peta Konsep Peradaban Sungai Mekong
2. Pengertian Peradaban
3. Definisi Peradaban oleh Para Ahli
4. Kehidupan Peradaban di Sungai Mekong
5. Manusia Pendukung atau Ras
6. Kebudayaan
7. Kepercayaan

eh, plus gambar..

btw, ini diolah dari berbagai sumber..dan sumber-sumbernya sudah ditulis kok..jadi kalian bisa memastikan materi-materi yang ada ..

Nah, semua itu ada di Presentasi yang temen-temen aku buat… Jadi, kalau mau tahu lebih…
buka Power Point..di bawah..
Cara download filenya..Klik aja tulisan di bawah..
Peradaban di Lembah Sungai Mekong

Senang berbagi ilmu dengan anda… 🙂

Lari Sprint

Nama : Oniek Mutiara Cahyani
Kelas : X IIS 2
No.Absen : 19
LARI SPRINT
Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu :
– tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
– tahap percepatan (acceleration)
– tahap transisi/perubahan (transition)
– tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
– tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
-finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan.
Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.
2.Urutan Gerak Keseluruhan
Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau recovery. Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Bila dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot). Tahap melayang (flaying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah)
3. Tahap – Tahap Pembelajaran
Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : Tahap Bermain (games) Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic) Tahap Bermain Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.
Sumber :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tugas Bahasa Jawa

TUGAS BAHASA JAWA
Nama : Oniek Mutiara Cahyani
Kelas : X IIS 2
No. Absen : 19
Asal Usul Aksara Jawa
CERITA AJI SAKA
Carita Aji Saka iku nyritakakÊ Aji Saka saka India sing mara ing Tanah Jawa. Banjur Aji Saka ngarang urutan aksara kaya mengkÊnÊ kanggo mèngeti rong panakawanÊ sing setya nganti pati: Dora lan Sembada. KaloronÊ mati amarga ora bisa mbuktèkakÊ dhawuhÊ sang ratu. Mula Aji Saka banjur nyiptakakÊ aksara Hanacaraka supaya bisa kanggo nulis layang.
Aksara Hanacaraka jenengĂŠ dijupuk saka urutan limang aksara wiwitan iki sing uninĂŠ “hana caraka”. Urutan dhasar aksara Jawa nglegena iki cacahĂŠ ana rongpuluh lan nglambangakĂŠ kabèh fonĂŠm basa Jawa. Urutan aksara iki kaya mengkĂŠnĂŠ:

Hana caraka data sawala
padha jayanya maga bathanga
Urutan iki uga bisa diwaca dadi ukara-ukara:
“Hana caraka” tegesĂŠ “Ana utusan”
“Data sawala” tegesĂŠ “Padha garejegan”
“Padha jayanya” tegesĂŠ “Padha digjayanĂŠ”
“Maga bathanga” tegesĂŠ “Padha dadi bathang”.
SINOPSIS
Versi sing kapacak ing ngisor iki miturut vèrsi ing buku Layang Hanacaraka anggitan Darmabrata (1939):
Kacarita ing jaman mbiyèn ana wong sakan Tanah Hindhustan anom jenengÊ Aji Saka. DhèwèkÊ putranÊ ratu, nanging kepÊngin dadi pandhita sing pinter. KasenenganÊ mulang kawruh rupa-rupa. DhèwèkÊ banjur pÊngin lunga mencarakÊ ngèlmu kawruh ing Tanah Jawa.
Banjur anuju sawijining dina Aji Saka sida mangkat menyang Tanah Jawa, karo abdinÊ papat sing jenengÊ Duga, Prayoga, Dora lan Sambada. Bareng tekan ing Pulo Majethi padha lèrèn. Aji Saka banjur nilar abdinÊ loro; Dora lan Sambada ing pulo iku.DÊnÊ Aji Saka karo Duga lan Prayoga arep njajah Tanah Jawa dhisik. Dora lan Sambada diweling ora olèh lunga saka kono. SaliyanÊ iku abdi loro wau dipasrahi keris pusakanÊ, didhawuhi ngreksa, ora olèh dielungakÊ marang sapa-sapa.
Aji Saka banjur tindak karo abdinÊ loro menyang ing Tanah Jawa. Njujug ing negara Mendhang Kamolan. Sing jumeneng ratu ing kono ajejuluk Prabu DÊwata Cengkar. Sang prabu iku senenganÊ dhahar dagingÊ wong. KawulanÊ akèh sing padha wedi banjur padha ngalih menyang negara liya. PatihÊ ngaran Kyai Tengger.
Kacarita Aji Saka ana ing Mendhang Kamolan jumeneng guru, wong-wong padha mlebu dadi siswanÊ. Para siswanÊ padha tresna marang Aji Saka amerga dhèwèkÊ seneng tetulung.
Nalika semana Aji Saka mondhok nèng omahÊ nyai randha Sengkeran dipèk anak karo nyai randha. Kyai patih karo nyai randha iya wis dadi siswanÊ Aji Saka.
Anuju sawijining dina sang prabu DÊwata Cengkar duka banget ora wong manèh sing bisa didhahar. Aji Saka banjur saguh dicaosakÊ sang nata dadi dhaharanÊ.
Sang nyai randha lan patih dadi kagèt banget. Nanging Aji Saka celathu yèn wong loro iku ora usah kuwatir yèn dhèwèkÊ ora bakal mati. Banjur Aji Saka diaterakÊ ngadhep prabu DÊwata Cengkar.
Prabu DĂŠwata Cengkar ya rumangsa ĂŠman lan kersa ngangkat Aji Saka dadi priyayi, nanging Aji Saka ora gelem. Ana siji panyuwunĂŠ, yaiku nyuwun lemah saiket jembarĂŠ. Sing ngukur kudu sang prabu dhĂŠwĂŠ.
Sang prabu DÊwata Cengkar iya banjur nglilani. Nuli wiwit ngukur lemah diasta dhÊwÊ. IketÊ Aji Saka dijèrèng. IketÊ tansah mulur baÊ, dadi amba serta dawa. Iya dituti waÊ dÊning sang prabu. Nganti notog ing segara kidul. Bareng wis mèpèd ing pinggir segara, iketÊ dikebutakÊ. DÊwata Cengkar katut mlesat kecemplung ing segara. Malih dadi baya putih, ngratoni saisining segara kidul.
Wong-wong ing Mendhang Kamolan padha bungah. Awit ratunÊ sing diwedèni wis sirna. Seka panyuwunÊ wong akèh. Aji Saka nggantèni jumeneng ratu ana ing negara Mendhang Kamolan ajejuluk prabu jaka, iya prabu Widayaka. DÊnÊ patihÊ isih lestari kyai patih Tengger. Si Duga lan si Prayoga didadèkakÊ bupati, ngaranÊ tumenggung Duduga lan tumenggung Prayoga.
Sang prabu Jaka, iya sang prabu Widayaka nimbali si Dora lan si Sambada. Kacarita sang prabu Widayaka, pinuju miyos siniwaka. Diadhep kyai patih serta para bupati. Sang prabu kèngetan abdinÊ sing didhawuhi ngreksa pusaka keris ana ing Pulo Majethi. Ndangu marang Duduga lan Prayoga kepriyÊ wartanÊ si Dora lan si Sembada. Prayoga lan Duduga ora bisa mangsuli awit wis suwÊ ora krungu apa-apa.
Kacarita si Dora lan si Sambada sing kari ana ing Pulo Majethi. Wong loro iku wis padha krungu pawarta manawa gustinÊ wis jumeneng ratu ana ring Mendhung Kamolan. Si Dora ngajak sowan nanging si Sambada ora gelem awit wedi nerak wewalerÊ gustinÊ, ora pareng lunga-lunga seka pulo Majethi, yèn ora tinimbalan.
Nanging si Dora nÊkad arep sowan dhÊwÊ. Si Sambada ditilapakÊ. Banjur mangkat ijèn waÊ. Ana ing dalan si Dora kapethuk karo tumenggung Duduga lan Prayoga. Utusan loro mau banjur diajak bali dÊning si Dora. Awit si Sambada dijak ora gelem. Wong telu banjur sowan ing ngarsanÊ sang prabu.
Sang Prabu ndangu si Sembada ana ing ngendi lan diwangsuli yèn dhèwèkÊ ora gelem diajak. Mireng aturÊ si Dora, sang prabu duka banget, lali dhawuhÊ dhÊwÊ mbiyèn. Banjur Dora, didhawuhi bali menyang pulo Majethi lan nimbali si Sambada. Yèn meksa ora gelem didhawuhi dirampungi lan kerisÊ dibalèkakÊ.
Dora sanalika mangkat. Ing pulo Majethi ketemu karo Sembada. Kandha yèn mentas sowan gustinÊ. Saiki diutus nimbali si Sambada. Pusaka keris didhawuhi nggawa. Nanging si Sambada ora ngandel marang kandhanÊ si Dora. Banjur padha padu ramÊ. SuwÊ-suwÊ padha kekerangan, dedreg ora ana sing kalah, awit padha digdayanÊ. Wasana banjur padha nganggo gaman keris padha genti nyuduk. Wekasan perangÊ sampyuh. Si Dora lan si Sambada padha mati kabèh.
Sang Prabu ngarep-arep tekanĂŠ si Dora. Wis sawetara suwĂŠnĂŠ teka durung sowan-sowan mangka didhawuhi ĂŠnggal bali. Sang prabu nimbali tumenggung Duduga lan Prayoga. Didhawuhi nusul si Dora menyang pulo Majethi. Sanalika banjur mangkat.
Bareng Duduga lan Prayoga wis teka ing pulo mau, kagèt banget dÊnÊ si Dora lan si Sembada ketemu wis padha mati kabèh. TilasÊ mentas padha kekerangan padha tatu kena ing gaman. Pusaka keris sing dadi rereksan gumlÊthak ana ing sandhingÊ. Pusaka banjur dijupuk arep diaturakÊ marang gustinÊ.
Duduga lan Prayoga banjur bali sowan ing ngarsanÊ gustinÊ lan mratÊlakÊ kahananÊ. Sang Prabu Widayaka kagèt banget mireng pawaranÊ, awit pancèn kaluputanÊ dhÊwÊ wis kesupèn pandhawuhÊ. Banjur sang prabu nganggit aksara Jawa nglegena kanggo mèngeti abdinÊ loro iku.

AKSARA NUSANTARA ASLI
Jaman Klasik :
• Aksara Pallawa
• Aksara Siddhamatrka
• Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuna)
Jaman Pertengahan :
• Aksara Buda
• Aksara Sunda Kuna
• Aksara Proto-Sumatra
Jaman Kolonial :
• Aksara Batak (Surat Batak)
• Aksara Rencong (Aksara Kerinci)
• Aksara Lampung (Had Lappung)
• Aksara Jawa (Aksara Jawa Baru / Hanacaraka)
• Aksara Bali
• Aksara Lontara (Aksara Bugis-Makassar)
• Aksara Baybayin
• Aksara Buhid
• Aksara Hanuno’o
• Aksara Tagbanwa
Zaman Modern :
• Aksara Sundha Baku

OWAH-OWAHAN AKSARA PALLAWA DADI AKSARA NUSANTARA

pallawa

VARIASI
Manut ilining jaman, budaya, lan basa masyarakat, aksara pancèn jamak ngalami owah-owahan wujud, jumlah, lan unèn-unènÊ. Owah-owah mau tetep ora ngowahi yèn terus dadi aksara anyar. UpamanÊ, aksara arab sing digunakakÊ kanggo nulis Basa Arab mung bÊda sithik karo aksara arab sing kanggo nulis basa Melayu. Mula saka kuwi, dadinÊ akèh variasinÊ.
Ana sawetara variasi Aksara Nusantara, antara liya:
• Variasi Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuna)
• Aksara Kayuwangi : Aksara iki mujudaké Aksara Kawi sing ditulis kanthi rupa bunder miring. Disebut Aksara Kayuwangi amarga variasi iki akèh ditemoni ing prasasti seka sadurungé lan nganti jaman pamaréntahan Rakai Kayuwangi, Raja Mataram (855 – 885). Sawetara ahli epigrafi, variasi iki dianggep variasi aksara Kawi paling endah.
• Aksara Kuadrat : Aksara iki mujudaké Aksara Kawi sing ditulis rupa aksara sing kothak. Mula saka kuwi aksara iku dijenengi kuadrat. Variasi iki akèh ditemoni ing ing prasasti jaman Karajan Kadhiri lan Karajan Singasari.
• Aksara Majapahit : Aksara iki mujudaké Aksara Kawi sing saben aksarané ditulis kanthi akèh kembangan saéngga ana kalané dadi angel diwaca. Aksara iki akèh tinemon ing jaman Karajan Majapahit.
• Variasi Aksara Batak
• Aksara Toba : Variasi iki mujudaké Aksara Batak kanggo nulis basa Toba.
• Aksara Karo : Variasi iki mujudaké Aksara Batak kanggo nulis basa Karo.
• Aksara Dairi : Variasi iki mujudaké Aksara Batak kanggo nulis basa Dairi.
• Aksara Simalungun : Variasi iki mujudaké Aksara Batak kanggo nulis basa Simalungun.
• Aksara Mandailing : Variasi iki mujudaké Aksara Batak kanggo nulis basa Mandailing.
• Variasi Aksara Lampung/Ulu
• Aksara Ulu kanggo nulis basa pocapan Pasemah
• Aksara Ulu kanggo nulis basa pocapan Serawai
• Aksara Ulu kanggo nulis basa pocapan Lembak
• Aksara Ulu kanggo nulis basa pocapan Rejang
• Variasi Aksara Jawa
• Aksara Jawa kanggo nulis basa Jawa Anyar.
• Aksara Jawa kanggo nulis basa Jawa Kuna.
• Aksara Jawa kanggo nulis basa Jawa pocapan Banten.
• Aksara Jawa kanggo nulis basa Jawa pocapan Cirebon.
• Aksara Jawa kanggo nulis basa Sunda / Aksara Sunda Cacarakan.
• Variasi Aksara Bali
• Aksara Bali kanggo nulis basa Bali Anyar.
• Aksara Bali kanggo nulis basa Bali Kuna.
• Aksara Bali kanggo nulis basa Sasak.
• Variasi Aksara Lontara
• Aksara Bugis : Variasi iki arupa Aksara Lontara kanggo nulis basa Bugis.
• Aksara Makassar : Variasi iki arupa Aksara Lontara kanggo nulis basa Makassar.

Silsilah

AKSARA LIYANE
• Huruf Arab
• Huruf Jawi
• Pegon
• Abjad Latin
• Ejaan Van Ophuijsen
• Ejaan Soewandi
• EYD
DELENGEN UGA
• Prasasti Nusantara
• Aksara Pallawa
Sumber :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

TUGAS PKN X IIS 2

Macam-macam HAM :
1. Hak asasi pribadi (personal right)
Menurut hak asasi pribadi, hak asasi manusia dibedakan menjadi sebagai sebagai berikut.
• Hak kebebasan untuk bergerak bepergian , dan berpindah-pindah tempat.
• Hak kebebasan mengeluarkan pendapat.
• Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
• Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama, dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.
2. Hak asasi politik (political right)
Berdasarkan hak asasi politik, hak asasi manusia dibedakan menjadi sebagai berikut.
• Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
• Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
• Hak membuat dan mendirikan parpol atau partai politik dan organisasi politik lainnya.
• Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
3. Hak asasi hukum (legal equality right)
Berdasarkan hak asasi hukum, hak asasi manusia dibedakan menjadi sebagai berikut.
• Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
• Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
• Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
Jenis pelanggaran hak asasi manusia :
Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Kasus pelanggaran HAM berat
Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, yaitu sebagai berikut.
1) Pembunuhan massal (genosida)
Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM).
2) Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan, penyiksaan, perbudakan, dan lain sebagainya.
b. Kasus pelanggaran HAM biasa
Kasus pelanggaran HAM yang biasa, yaitu sebagai berikut.
• Pemukulan
• Penganiayaan
• Pencemaran nama baik
• Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya.
• Menghilangkan nyawa orang lain.